AIK2:Ibadah, Akahlak dan Muamalah
UCP 2 Nilai 80/100
Soal 1
Pada kajian fikih, dalam menentukan awal bulan-bulan kamariyah (tahun hijriyah) terutama untuk menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal terdapat 2 metode besar yaitu Rukyatul Hilal dan Hisab Falaki. Dikarenakan metode yang digunakan berbeda, maka sering terjadi perbedaan dalam menentukan bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri atau Idul Adha.
Bagaimanakah sikap Anda dalam menghadapi perbedaan tersebut?
Pilih satu:
a. Metode untuk menentukan awal-awal bulan Kamariyah adalah ranah ibadah, maka harus mengikuti contoh Rasulullah saw. dan para sahabat yang menempuh dengan metode Rukyatul Hilal.
b. Dua metode besar dalam mentukan bulan-bulan Kamariyah yaitu Rukyatul Hilal dan Hisab Falaki sebenarnya sama-sama berlandas pada dalil hadis dari Rasulullah saw., akan tetapi Hisab Falaki diperkuat dengan ayat-ayat al-Quran yang memperkuat hadis nabi tersebut.
c. Meyakini bahwa metode Rukyatul Hilal adalah metode yang paling benar karena sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. beserta para sahabat.
d. Metode untuk menentukan awal bulan Kamariyah adalah ranah muamalah duniawiyah yang tidak harus sama dengan zaman Rasulullah saw. dahulu, maka boleh saja menggunakan sarana lain yang hasilnya lebih akurat, efektif, dan efisien.
Jawab: B
Soal 2
Sikap Bermadzhab yang benar adalah.....
Pilih satu:
a. Bermadzhab dengan proses membandingkan nalar berhukum Islam yang didasarkan atas hasil keputusan fatwa 4 madzhab fiqih dan mengambil yang paling sesuai dengan moralitas al-Quran dan as-Sunnah al-Maqbulah.
b. Bermadzhab dengan menjadikan pendapat salah satu imam Madzhab sebagai rujukan dalam mengambil keputusan hukum pada ranah fikih tentang suatu masalah.
c. Bermadzhab dengan mengambil suatu pendapat dari ulama tentang suatu masalah pada ranah aqidah.
d. Bermadzhab dengan mengambil pendapat-pendapat imam Madzhab yang dianggap paling mudah.
Jawab: B
Soal 3
Dalil Shalat Tarawih 11 Rakaat:
Diriwayatkan dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa ia memberitahunya bahwa ia bertanya kepada Aisyah ra: "Bagaimanakah shalat Rasulullah saw pada waktu (malam) Ramadlan?’ Maka beliau menjawab: ‘Rasulullah saw tidak pernah menambah pada waktu (malam) Ramadlan dan tidak pula pada waktu (malam) lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau shalat empat rakaat dan jangan tanya tentang bagusnya dan lamanya, kemudian beliau shalat lagi empat rakaat dan jangan tanya tentang bagusnya dan lamanya, kemudian beliau shalat tiga rakaat.” (Al-Bukhari dan Muslim)
Dalil Shalat Tarawih 23 Rakaat:
Telah menceritakan kepada kami ‘Ali, bahwa Ibnu Abi Dzi’b dari Yazid bin Khoshifah dari As Saib bin Yazid, ia berkata, “Mereka melaksanakan qiyam lail di masa ‘Umar di bulan Ramadhan sebanyak 20 raka’at. Ketika itu mereka membaca 200 ayat Al Qur’an.” (HR. ‘Ali bin Al Ja’d)
Jika pada kedua hadis tersebut diterapkan metode Tarjih (adu kesahehan/kekuatan derajat hadis), maka tuntunan rakaat shalat tarawih berapa rakaat?
Pilih satu:
a. Mengerjakan shalat tarawih 11 atau 23 rakaat itu sama saja dan sama-sama baiknya.
b. 11 rakaat.
c. 23 rakaat.
d. Jumlah rakaat shalat tarawih tidak terbatas, karena ibadah itu makin banyak makin baik.
Jawab: B
Soal 4
Dalam sejarah perkembangan fiqih madzhab sebenarnya madzhab itu berjumlah ratusan. Akan tetapi, madzhab yang bertahan hingga kini hanya 4 saja. Bagaimana proses terbentuknya institusi madzhab itu?
Pilih satu:
a. Terbentuknya suatu madzhab karena kedekatan imam madzhab dengan penguasa.
b. Terbentuknya madzhab dikarenakan imam madzhabnya paling terkenal di zamannya.
c. Terbentuknya madzhab dikarenakan pada waktu itu belum ada organisasi keislaman yang mewadahi aspirasi umat Islam.
d. Terbentuknya institusi madzhab dikarenakan tokoh-tokoh madzhab itu menyebarkan dengan mendirikan lembaga pendidikan yang khusus mengajarkan faham madzhabnya tersebut. Makin banyak peserta didik yang berasal dari suatu madzhab di sebuah negeri, maka madzhab tersebut akan menjadi madzhab resminya.
Jawab: D
Soal 5
Ranah akidah adalah ranah keyakinan yang seluruhnya berdasar pada nas/dalil baik al-Quran atau as-Sunnah yang jelas penunjukannya/penafsirannya dan tidak dapat dibawa kepada makna lain. Berikut adalah pernyataan yang benar, kecuali:
Pilih satu:
a. Perbedaan pendapat dengan pendapat jumhur ulama pada ranah akidah dapat dipastikan pendapat yang menyelisihi tersebut adalah pendapat yang sesat.
b. Perbedaan pendapat pada ranah agama termasuk didalamnya masalah akidah adalah perkara yang lumrah terjadi di kalangan para ulama, terbukti adanya 4 madzhab yang berbeda.
c. Tidak ada perbedaan pendapat di ranah akidah pada seluruh Imam madzhab.
d. Ranah akidah merupakan ranah yang sangat jelas yang seharusnya tidak terjadi perbedaan.
Jawab: B
Soal 6
Muamalah adalah segala perkara yang tidak menjadi tugas diutusnya para Nabi dan Rasul. Artinya, manusia dapat dan bebas melakukannya, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip keselamatan dunia dan akhirat. Salah satu bagian dari muamalah adalah ranah IPTEK. Bagaimana menyikapi hadis makbul berikut:
Diriwayatkan dari Imam An-Nasa'i dalam Kitab Sunan-Nya bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Setiap hal yang tidak ada dzikir kepada Allah adalah lahwun (kesia-siaan) dan permainan belaka, kecuali empat: candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, latihan memanah, dan mengajarkan renang”.
Jika dikaitkan dengan perkembangan zaman sekarang ini?
Pilih satu:
a. Bahwa olah raga yang paling sesuai dengan tuntunan nabi Muhammad saw. adalah menunggang kuda, memanah, dan renang.
b. Meyakini bahwa dalam olah raga menunggang kuda, memanah, dan renang mengandung banyak manfaat, tapi dengan tidak menolak kemanfaatan bentuk olah raga lain karena ini adalah ranah muamalah maka disesuaikan dengan perkembangan zaman.
c. Meyakini bahwa menunggang kuda, memanah, dan renang yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad saw. adalah tergolong sunnah.
d. Meyakini bahwa olah raga menunggang kuda, memanah, dan renang adalah bagian dari syariat Islam yang harus dilakukan.
Jawab: B
Soal 7
Dalam metodologi penafsiran dalam rangka memahami nas al-Quran atau hadis ada aliran yang disebut dengan tekstualis. Bagaimanakah metodologi aliran tekstualis ini dalam memahami al-Quran dan hadis?
Pilih satu:
a. Memahami nas dengan menggunakan berbagai macam displin ilmu.
b. Memahami nas dengan menggunakan pendekatan Bayani, Burhani, dan Ifani.
c. Aliran yang lebih mementingkan makna lahiriyah teks/nas al-Quran dan hadis semata tanpa dikaitkan dengan asbabun nuzul ayat atau asbabul wurud hadis serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Aliran yang menggunakan pendekatan asbabun nuzul ayat dan asbabul wurud hadis.
Jawab: C
Soal 8
Bagaimanakah menghadapi perbedaan pada ranah fikih?
Pilih satu:
a. Ranah fikih adalah ranah yang seluruhnya dilandaskan kepada nas/dalil dari al-Quran dan as-Sunnah, maka seharusnya tidak ada perbedaan, sehingga apa yang kita pahami itulah pendapat yang paling benar dan yang lain salah.
b. Ranah fikih adalah ranah agama yang seharusnya tidak boleh ada perbedaan, karena perbedaan pada ranah fikih berakibat pada kesesatan.
c. Ranah fikih adalah ranah ijtihadiyah, walaupun disumberkan dari sumber yang sama yaitu al-Quran dan as-Sunnah, tetapi dikarenakan hasil ijtihad manusia maka hasil kesimpulannya tidak mutlak benar. Olehnya, pada ranah fikih harus saling menghargai.
d. Ilmu untuk memahami agama sangat kompleks, sehingga dengan pendekatan yang berbeda dimungkinkan hasil kesimpulan juga berbeda, maka harus saling menghargai dalam perbedaan fikih.
Jawab: C
Soal 9
Dalam metodologi penafsiran dalam rangka memahami nas al-Quran atau hadis ada aliran yang disebut dengan kontekstualis. Bagaimanakah metodologi aliran kontekstualis ini dalam memahami al-Quran dan hadis?
Pilih satu:
a. Aliran yang hanya memahami nas dari lahiriyah teks saja.
b. Aliran yang menafsirkan al-Quran dan hadis dengan tanpa menyertakan asbabun nuzul ayat dan asbabul wurud hadis.
c. Aliran yang menafsirkan nas dengan tidak menggunakan pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani.
d. Aliran yang mengembangkan penalaran terhadap faktor-faktor yang berada di belakang dan melingkupi nas al-Quran & Hadis.
Jawab: D
Soal 10
Muamalah adalah segala perkara yang tidak menjadi tugas diutusnya para Nabi dan Rasul. Artinya, manusia dapat dan bebas melakukannya, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip keselamatan dunia dan akhirat. Salah satu bagian dari muamalah adalah ranah kesehatan. Bagaimana menyikapi hadis shahih berikut:
Diriwayatkan dari Said bin Jubair r.a. dari Ibnu Abbas r.a. dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau bersabda:“Kesembuhan bisa diperoleh dengan tiga cara: minum madu, sayatan pisau bekam, dan sundutan besi panas, dan aku melarang umatku (menggunakan) pengobatan dengan besi panas”
(HR. Al-Bukhari, dikeluarkan juga oleh Ibnu Majah, Ahmad dan Al-Bazzar)
Pilih satu:
a. Meyakini bahwa bekam adalah bagian dari syariat Islam yang harus dilakukan.
b. Praktik pengobatan yang paling sesuai dengan Nabi Muhammad saw. adalah bekam.
c. Meyakini bahwa dalam praktik pengobatan bekam mengandung manfaat, tapi dengan tidak menolak praktik pengobatan modern yang juga dibutuhkan dalam proses penyembuhan dalam beberapa penyakit.
d. Meyakini bahwa praktik bekam adalah pengobatan yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad saw.
Jawab: C
Soal 11
Hukum Pelaksanaan Ibadah adalah:
Hukum asal ibadah adalah haram hingga terdapat dalil yang memerintahkan.
Adanya perintah dan ketentuan dari Allah swt dan Rasulullah saw., yakni dalam melaksanakan ibadah harus ada perintah, dan dalam melaksanakan ibadah tersebut ada ketentuan waktu, tata cara, dan frekuensinya.
Meniadakan kesukaran dan tidak banyak beban, yaitu: keseluruhan ibadah dalam syari’at Islam tidak ada yang menyukarkan, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan manusianya masing-masing, seperti dalam melakukan shalat, jika tidak mampu berdiri, boleh duduk, atau berbaring. Tidak banyak beban, karena ibadah dilakukan hanya beberapa saja, shalat yang wajib dilakukan hanya lima waktu dalam hitungan hari, puasa hanya sebulan dalam hitungan tahun, zakat sekali dalam setahun, dan haji hanya sekali sepanjang hidup.
Hanya Allah yang berhak disembah atau untuk diibadahi, tiada ibadah selain kepada Allah swt.
Melakukan ibadah tanpa wasilah atau perantara, langsung ditujukan kepada Allah swt. semata.
Niat yang tulus, hanya mengaharap ridha Allah swt.
Pernyataan berikut yang sesuai dengan kaidah pelaksanaan hukum ibadah adalah.....
Pilih satu:
a. Jumlah rakaat shalat tarawih yang benar dan sesuai dengan tuntunan al-Quran dan al-Hadis adalah 11 rakaat karena dilandaskan pada praktik Nabi yang terdapat di dalam hadis shahih.
b. Budaya di suatu daerah yang dianggap baik oleh akal manusia harus terus dilestarikan karena itu adalah kearifan lokal walaupun mungkin bertentangan dengan agama.
c. Berdoa merupakan interaksi antara hamba dengan Sang Khalik dalam rangka memohon sesuatu yang diinginkan hamba karena keyakinan bahwa Allah adalah Dzat yang patut diibadahi maka kepada Allah juga memohon sesuatu. Dengan demikian, ibadah atau doa ditujukan langsung kepada Allah swt. tanpa perantara.
d. Manusia dikaruniai akal oleh Allah swt. untuk dapat mewujudkan kebaikan. Jika sesuatu menurut akal manusia itu baik, maka sesungguhnya sesuatu itu memang pada hakikatnya baik walaupun bertentangan dengan agama.
Jawab: C
Soal 12
Memang telah menjadi sebuah kesepakatan bahwa sumber hukum Islam adalah al-Quran dan as-Sunnah, akan tetapi kenapa masih terjadi perbedaan pendapat pada ranah fiqih?
Pilih satu:
a. Terjadinya perbedaan fiqih dikarenakan perbedaan organisasi yang dianut.
b. Terjadinya perbedaan madzhab dikarenakan adanya nas dalam al-Quran atau hadis yang masih zan (prakiraan) dan atau munculnya persoalan-persoalan baru yang berkembang seiring perkembangan zaman yang harus segera mendapat respon dalam perspektif hukum Islam yang belum ada ketentuan hukumnya dalam al-Quran atau hadis.
c. Terjadinya perbedaan pendapat pada ranah fiqih dikarenakan adanya Muhammadiyah dan NU.
d. Terjadinya perbedaan pada ranah fiqih dikarenakan ikhtilaf (perbedaan) itu rahmat.
Jawab: B
Soal 13
Prinsip Ibadah mahdhah adalah:
Ada perintah dan ketentuan, yakni dalam melaksanakan ibadah harus ada perintah, dan dalam melaksanakan ibadah tersebut ada ketentuan waktu, tata cara, dan frekuensinya.
Meniadakan kesukaran dan tidak banyak beban, yaitu: keseluruhan ibadah dalam syari’at Islam tidak ada yang menyukarkan, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan manusianya masing-masing, seperti dalam melakukan shalat, jika tidak mampu berdiri, boleh duduk, atau berbaring. Tidak banyak beban, karena ibadah dilakukan hanya beberapa saja, shalat yang wajib dilakukan hanya lima waktu dalam hitungan hari, puasa hanya sebulan dalam hitungan tahun, zakat sekali dalam setahun, dan haji hanya sekali sepanjang hidup.
Hanya Allah yang berhak disembah atau untuk diibadahi, tiada ibadah selain kepada Allah swt.
Melakukan ibadah tanpa wasilah atau perantara, langsung ditujukan kepada Allah swt. semata.
Niat yang tulus, hanya mengaharap ridha Allah swt.
Berikut adalah beberapa pernyataan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ibadah tersebut di atas tentang hukum praktik "Nyadran" kecuali...
Nyadaran yaitu salah satu tradisi yang dilakukan oleh Muslim Jawa di area pemakaman menjelang puasa di bulan Ramadhan dengan melakukan bersih-bersih area kuburan, menabur bunga, doa bersama, membaca al-Quran, dan mengadakan acara makan-makan di area kuburan.
Pilih satu:
a. Sikap yang seharusnya diambil oleh seorang Muslim yang memahami prinsip ibadah mahdhah terhadap praktik "Nyadran" adalah menjauhi atau meninggalkan perbuatan yang memang tidak pernah dituntunkan oleh Rasulullah saw. dan sekaligus memberikan nasehat dengan cara yang ma’ruf (mauidlah hasanah) jika masih ada di antara keluarga pada khususnya dan umat Islam pada umumnya yang masih menjalankan praktik-praktik yang tidak dituntunkan oleh Rasulullah saw. tersebut.
b. Menghususkan membaca al-Quran di area kuburan adalah termasuk kegiatan yang dilarang oleh Nabi Muhammad saw. berdasarkan hadis-hadis Nabi.
c. Praktik "Nyadran" walaupun dimasukkan pada kategori budaya/tradisi karena memang tidak ada tuntunannya dari al-Quran & Hadis, tetapi praktik ini perlu dilestarikan karena baik.
d. Rangkaian acara "Nyadran" di beberapa tempat harus mengeluarkan biaya besar, yang kadang-kadang sangat memberatkan bagi keluarga dengan ekonomi pas-pasan, sehingga terkesan tabzir (berbuat mubazir). Seharusnya, cukup membersihkan area makam, takziyah, mendoakan dan tidak perlu menyelenggarakan acara makan-makan.
Jawab: C
Soal 14
Wajibkah bermadzhab bagi seorang muslim?
Pilih satu:
a. Tidak ada kewajiban bermadzhab kepada salah satu imam madzhab, mengambil pendapat dari Imam Madzhab yang sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah adalah suatu keniscayaan.
b. Tidak wajib, karena yang wajib adalah mengikuti al-Quran dan as-Sunnah.
c. Wajib, karena mereka adalah generasi awal yang paling paham dengan al-Quran dan as-Sunnah.
d. Wajib, karena kecerdasan dan kedalaman ilmu kita tidak sebanding dengan para Imam Madzhab.
Jawab: B
Soal 15
Perkembangan dunia medis semakin maju seiring dengan tingginya harapan kepuasan hidup manusia yang ingin selalu lebih mudah dalam kehidupannya. Salah satu kemudahan tersebut adalah dengan adanya teknologi bayi tabung sebagai solusi pasutri yang mengalami permasalahan kesulitan mendapatkan keturunan dikarenakan adanya masalah pada proses reproduksi.
Bagaiamanakah hukum bayi tabung dalam persepktif hukum Islam?
Pilih satu:
a. Proses bayi tabung adalah ranah muamalah bukan ranah ibadah, maka boleh saja dilakukan apalagi tujuannya adalah untuk mendapat keturunan yang juga menjadi tujuan dari pernikahan yaitu untuk mendapatkan keturunan apabila dengan cara konvensional menemui masalah.
b. Syariat Islam telah mengatur bahwa pernikahan adalah sarana untuk menghalalkan hubungan antar lawan jenis agar mendapatkan keturunan, dengan demikian proses bayi tabung menyelisihi sunnatullah, maka diharamkan.
c. Hubungan intim antara suami dan istri tergolong ibadah sebagai perantara untuk mendapatkan keturunan, dengan demikian bayi tabung dihukumi haram karena menyalahi kodrat.
d. Bayi tabung hanyalah sarana, maka tergolong ranah muamalah duniawiyah, sehingga boleh ditempuh apabila menemui kendala dengan catatan sperma dan sel telur berasal dari pasangan suami-istri yang sah.
Jawab: D
Soal 16
Dalil-dalil Qunut:
“Telah menceritakan kepada kami ‘Abd ar-Razzaq (ia berkata): Telah mengabarkan kepadaku Abu Ja’far yaitu ar-Razi dari Ar-Rabi’ bin Anas dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah saw. terus melakukan qunut pada shalat subuh sampai ia meninggal dunia.” [H.R. Ahmad, ad-Daruqutni, dan al-Baihaqi]
Dalam hadis ini terdapat perawi bernama ar-Rabi’ bin Anas. Dalam Tahdzib at-Tahdzib, an-Nasai mengatakannya sebagai perawi yang tidak ada masalah (la ba’sa bih). Ini adalah pernyataan ta’dil derajat keempat yaitu bahwasanya hadis dari perawi yang demikian tidak dapat dijadikan hujjah kecuali setelah diteliti dan terbukti dikuatkan oleh perawi-perawi yang terpercaya. Sedangkan Ibnu Hibban mengatakan: “Orang-orang menghindari hadis-hadisnya yang diriwayatkan oleh Abu Ja’far ar-Razi karena banyak mengandung kekacuan (al-ittirab).
“Telah menceritakan kepada kami Mu’adz bin Fadlalah, dia berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Hurairah, ia berkata: Sungguh akan aku contohkan shalatnya Nabi saw.. Abu Hurairah ra. membaca doa qunut pada rakaat terakhir dalam shalat zhuhur, shalat ‘isya dan shalat subuh setelah mengucapkan sami’allahu liman hamidah. Lalu ia mendoakan kaum mukminin dan melaknat orang-orang kafir.” [H.R. al-Bukhari dan Muslim]
Dari beberapa hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa.....
Pilih satu:
a. Qunut adalah wajib dan hanya dilakukan di waktu shubuh saja.
b. Jika shalat shubuh tidak menggunakan qunut, maka harus mengulang shalat.
c. Qunut tidak pernah sama sekali dilakukan Nabi Muhammad saw.
d. Qunut disayriatkan hanya ketika ada tindak kedhaliman kepada umat Islam dan dilakukan di semua shalat wajib, tidak hanya di waktu shubuh.
Jawab: D
Soal 17
Prinsip Ibadah adalah:
Ada perintah dan ketentuan, yakni dalam melaksanakan ibadah harus ada perintah, dan dalam melaksanakan ibadah tersebut ada ketentuan waktu, tata cara, dan frekuensinya.
Meniadakan kesukaran dan tidak banyak beban, yaitu: keseluruhan ibadah dalam syari’at Islam tidak ada yang menyukarkan, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan manusianya masing-masing, seperti dalam melakukan shalat, jika tidak mampu berdiri, boleh duduk, atau berbaring. Tidak banyak beban, karena ibadah dilakukan hanya beberapa saja, shalat yang wajib dilakukan hanya lima waktu dalam hitungan hari, puasa hanya sebulan dalam hitungan tahun, zakat sekali dalam setahun, dan haji hanya sekali sepanjang hidup.
Hanya Allah yang berhak disembah atau untuk diibadahi, tiada ibadah selain kepada Allah swt.
Melakukan ibadah tanpa wasilah atau perantara, langsung ditujukan kepada Allah swt. semata.
Niat yang tulus, hanya mengaharap ridha Allah swt.
Berikut adalah beberapa pernyataan tentang hukum praktik "Tahlilan" untuk memperingati hari kematian seseorang yang sesuai dengan prinsip-prinsip ibadah tersebut di atas, kecuali.....
Pilih satu:
a. Sikap yang harus diambil terhadap praktik "tahlilan" untuk memperingati orang yang meninggal adalah menjauhi atau meninggalkan perbuatan yang memang tidak pernah dituntunkan oleh Rasulullah saw. dan sekaligus memberikan nasehat dengan cara yang ma’ruf (mauidlah hasanah) jika masih ada di antara keluarga pada khususnya dan umat Islam pada umumnya yang masih menjalankan praktik-praktik yang tidak dituntunkan oleh Rasulullah saw. tersebut.
b. Praktik "Tahlilan" walaupun diindikasi tidak ada tuntunan dari al-Quran & Hadis, akan tetapi praktik ini perlu untuk dilestarikan karena baik.
c. Upacara "tahlilan" di beberapa tempat harus mengeluarkan biaya besar, yang kadang-kadang harus pinjam kepada tetangga atau saudaranya, sehingga terkesan tabzir (berbuat mubazir). Seharusnya, ketika ada orang yang meninggal dunia, kita harus bertakziyah/melayat dan mendatangi keluarga yang terkena musibah kematian sambil membawa bantuan/makanan seperlunya sebagai wujud bela sungkawa.
d. Selamatan tiga hari, lima hari, tujuh hari, dan seterusnya itu adalah sisa-sisa pengaruh budaya animisme, dinamisme, serta peninggalan ajaran Hindu yang sudah begitu berakar dalam masyarakat kita. Karena hal itu ada hubungan dengan ibadah, maka kita harus kembali kepada tuntunan Islam.
Jawab: D
Soal 18
Bagi umat beragama, kedudukan wahyu menjadi sangat penting sebagai sumber keyakinan ajaran dan pijakan dalam menjalani kehidupan. Sebagaimana al-Quran yang menjadi pedoman umat Islam. Permasalahan muncul ketika realita kehidupan berseberangan dengan ajaran wahyu. Lantas, apakah pantas jika al-Quran terus ditafsirkan sesuai dengan perkembangan zaman?
Pilih satu:
a. Al-Quran harus terus ditafsirkan sesuai dengan perkembangan zaman agar agama dapat mengikuti perkembangan zaman, kalaupun mungkin harus sedikit dipaksakan.
b. Al-Quran harus dipahami sebagaimana generasi awal yaitu Rasulullah dan para sahabat memahami wahyu di zamannya.
c. Kemajuan zaman terus berjalan, sementara wahyu sudah berabad-abad yang lalu pewahyuannya. Jika wahyu bertentangan atau tidak sesuai dengan perkembangan zaman, maka wahyu dikalahkan agar umat Islam tidak ketinggalan zaman.
d. Pewahyuan memang sudah usai, sedangkan zaman terus berubah. Al-Quran diwahyukan sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat Islam secara garis besar dan tidak detail, maka al-Quran harus terus ditafsirkan dengan kaidah-kaidah yang benar agar ajarannya dapat memajukan umatnya.
Jawab: D
Soal 19
Apakah Muhammadiyah itu bermadzhab?
Pilih satu:
a. Tidak bermadzhab, karena langsung kembali kepada al-Quran dan as-Sunnah.
b. Tidak bermadzhab, karena tidak mau menggunakan pendapat imam madzhab.
c. Bermadzhab, dikarenakan dalam banyak hasil fatwanya banyak yang sama dengan fatwa para imam madzhab.
d. Tidak bermadzhab ke salah satu madzhab saja, tetap mengambil pendapat imam madzhab yang dianggap sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah.
Jawab: D
Soal 20
Kapankah awal mula terjadinya perbedaan pendapat pada ranah fiqih?
Pilih satu:
a. Perbedaan pada ranah fiqih telah mulai semenjak zaman nabi Muhammad saw. masih hidup bahkan ketika proses pewahyuan al-Quran masih turun.
b. Perbedaan pada ranah fiqih mulai semenjak adanya ormas NU dan Muhammadiyah yang memang sering berbeda.
c. Perbedaan pada ranah fiqih mulai semenjak zaman tabiin yang kemudian berakibat terbentuknya 4 institusi madzhab.
d. Perbedaan pada ranah fiqih mulai semenjak zaman sahabat yang pada waktu itu Nabi Muhammad saw. telah wafat dikarenakan beliau adalah sumber berita pertama wahyu.
Jawab: D
Komentar
Posting Komentar
Semoga bermanfaat dunia dan akhirat