Kasus jasa tukang kayu oleh mas Wawan
Tulisan ini tidak untuk dipublikasikan kepada kalayak umum. Karena berisi tentang konten sensitif. Saya harap isi dari artikel ini tetap bisa positif. Tulisan ini saya buat untuk mencatat detail kejadian sebagai pengingat dimasa depan.
Saya teringat masalah yang terjadi dengan mas Wawan. Beliau adalah kakak keponakan saya. Anak dari kakak perempuan bapak saya. Yang biasa dipanggil bupuh Parti.
Bupuh Parti memiliki dua anak. Yang pertama adalah mas Wawan dan adiknya yang perempuan bernama mbak Ida. Semoga keluarga beliau selalu diberi kesehatan dan keberkahan.
Mas Wawan sejak kecil sudah menjadi anak yatim atau bapak beliau sudah lama meninggal. Saya juga tidak tau pasti kapan meninggalnya bapak beliau. Seingat saya sejak saya sekolah SD, bapak mas Wawan sudah wafat.
Masalah saya dengan mas Wawan terjadi ketika saya mau membangun rumah. Saya diberitahu oleh bapak kandung saya (pak Marno) bahwa jika nanti mau bangun rumah dan perlu pembuatan kusen serta pintu kayu bisa menghubungi mas Wawan. Pada saat itu mas Wawan sudah membuka usaha tukang kayu, seingat saya kemampuan ini beliau peroleh saat merantau di Sumatra.
Dalam pikiran saya, boleh juga ya. Bisa nambah referensi tukang kayu, bantu usaha saudara serta bisa dapat harga kompetitif juga. Saya sampaikan niat ini ke ibu mertua saya (bu Kunti) terkait niatan saya untuk memakai jasa mas Wawan dalam projek bangun rumah. Beliau ibu mertua saya adalah referensi utama saya dalam projek pembangunan rumah.
Niatan untuk memakai jasa mas Wawan sebagai tukang kayu pun disambut baik oleh ibu. Dilanjutkanlah pertemuan saya pertama kali dengan mas Wawan bersama dengan pak Marno juga ikut sebagai mediator. Seingat saya sekitar jam 8 malam tapi saya lupa tanggalnya, yang pasti sebelum tanggal 28-07-2020 karena pada tanggal tersebut adalah tanggal dimulainya penggalian pondasi pertama.
Pertemuan bertempat di rumah yang ditinggali mas Wawan yang biasa keluarga besar bapak saya disebut omah kidul tempatnya almarhumah mbok dan almarhum nanang. Pada pertemuan itu sebenarnya saya hanya mau tau dulu harga jasa dari mas Wawan sebelum memutuskan memakai jasa beliau.
Ada pertimbangan yang membuat saya agak ragu untuk memakai jasa beliau. Dari informasi yang saya dapat dari keluarga besar bapak. Mas Wawan dan adiknya mbak Ida itu punya sejarah manajemen uang yang buruk. Kata bapak orang-orang yang uangnya dipinjami sama mereka berdua pengembaliannya selalu bermasalah. Kata mas Andik (kakak kandung saya) juga seperti itu.
Dalam hati saya kepikiran, mungkin saja saat ini mas Wawan sudah berubah jadi lebih baik. Hal ini dikuatkan dengan dia sudah bisa membuka usaha tukang kayu, walau itu yang terlihat dari luarnya saja sih. Intinya saya berusaha untuk positif thinking. Meluruskan niat untuk membantu usaha saudara dengan memberikan projek.
...
bersambung ...
Langsung pada situasi saat ini saja. Karena waktu menulis sudah mau habis 😀. Sekarang mas Wawan punya hutang kepada saya. Beliau janji akan mengembalikan uang yang rencananya mau dipakai untuk membuat pintu rumah sejumlah Rp 2.300.000 setelah dikurangi uang jasa pembuatan kusen pintu dan jendela sebesar Rp 1.300.000 .
Info terakhir dari mas Wawan uang 2.3jt tersebut akan dikembalikan saat sudah gajian. Tapi ditunggu sampai sekarang masih belum diberikan. (Catatan tanggal 04-09-2020)
Tanggal 12-09-2020 saya coba untuk kirim pesan WA, alhamdulillah dibalas tapi tidak bisa dibayar.
Hari Selasa 03-11-2020 saya coba kirim WA, tapi sepertinya nomornya sudah tidak aktif.
Komentar
Posting Komentar
Semoga bermanfaat dunia dan akhirat