Evaluasi 04-09-2020 (Mengingat kembali)


Alhamdulillah hari ini semua kegiatan berjalan lancar. Pagi hari dimulai dengan menyapu dan membakar dedauan serta ranting kering di belakang rumah. Lanjut berangkat ke kantor dan berhasil membuat tulisan catatan harian. Sore jam 2 siang ikut kegiatan jum'at ceria bidang TIK. Jam 4 sore sampai di rumah kembali. Langsung ke rumah baru untuk melakukan cek kerjaan tukang dilanjut menyalakan lampu dan menutup pintu rumah dengan triplek bekas alas cor.

Kemudian memandikan mas Shalih yang sudah kotor banget. Setelah sholat magrib lanjut makan malam sambil menemani anak-anak nonton TV. Dan setelah sholat isya saya mulai menulis artikel ini.

Sekarang ini posisi saya dalam keadaan mengantuk. Agak susah juga ternyata untuk berkonsentrasi. Bersambung dulu...

Tulisan ini saya lanjutkan pagi hari setelah sholat subuh. Kemarin malam situasinya entah kenapa membuat sangat mengantuk.

Banyak hal kemarin yang saya pikirkan dan tidak semuanya bisa saya tuliskan dalam evaluasi ini. Inshaallah secara bertahap akan saya urai dan dokumentasikan agar pencapaian dari apa yang saya pikirkan tersebut bisa terukur.

Salah satu hal yang saya pikirkan kemarin adalah tentang ilmu baru terkait pembuatan tembok rumah. Saya diberi tau oleh tukang lapisan tembok itu ada beberapa macam yaitu:

  1. Tembok itu sendiri. Bisa dari bahan batu bata atau bata ringan.
  2. Plester / lepo. Terdiri dari bahan semen, gamping dan pasir halus.
  3. Acian. Terdiri dari semen dan kalsium.
  4. Plamir. Terdiri dari lem dan kalsium.
  5. Cat tembok. Untuk pewarna dan perlindungan lapis terakhir
Alhamdulillah, bisa nambah ilmu. Mungkin suatu saat bisa dipraktekan sambil melatih kemampuan tukang 😀.

Saya juga kepikiran terkait tidur malam cukup 4 jam. Dari beberapa referensi yang saya amati. Tidur malam tidak harus 8 jam seperti teori yang dulu waktu kecil sering saya baca. Mungkin waktu 8 jam itu memang cocok untuk anak kecil karena masih dalam masa pertumbuhan.

Ada juga orang-orang sukses yang tidurnya hanya sebentar, kadang hanya 2 jam saja. Dan mereka juga sehat-sehat saja secara jasmani. Malah lebih produktif waktunya karena lebih banyak waktu untuk melakukan kegiatan lain.

Ada sebuah kalimat tentang tidur yang membuat saya gelisah. Tidur sebentar dan nyenyak itu lebih baik daripada tidur lama tapi tidak nyenak. Yang terpenting adalah poin nyenyaknya tidur. Itu yang dibutuhkan manusia untuk beristirahat.

Saya ingin mencoba untuk memulai program tidur 4 jam dengan nyenyak. Masih mencari-cari ilmunya juga sih. Mungkin untuk waktu 4 jam-nya bisa teratasi dengan memasang alarm di HP. Tapi untuk mencari nyenyaknya tidur masih belum ketemu. Saya jadi kepikiran artis-artis atau orang-orang yang sibuk kadang meminum pil tidur sebelum tidur. Itu mungkin cara mereka agar nyenyak saat tidur.

Penggunaan pil tidur itu dari yang saya baca, adalah sebuah kebiasaan yang tidak baik. Malah ada kasus orang yang minum pil tidur kebanyakan jadi meninggal dunia karena overdosis. Semoga saja kita tidak perlu meminum pil tersebut untuk mencari nyenaknya tidur.

Demikian dulu evaluasi hari kemarin. Semoga berkah, bermanfaat dan salam semangat.

Catatan:
Gambar oleh Gordana Stanisic dari Pixabay 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIPD Penatausahaan Kemendagri

Kelas Algoritma Pemrograman