Catatan Harian 07-09-2020 (Produktifitas Kehidupan)
Alhamdulillah pagi ini hari kedua saya berhasil bangun pagi, kurang dari jam 03:00 WIB. Sejak hari kemarin, saya melakukan setting alarm HP jam 01:00 WIB bertujuan untuk melatih produktifitas di waktu dini hari. Sebelumnya saya sudah melakukan setting alarm jam 04:00 WIB untuk melatih bangun pagi sebagai persiapan untuk sholat subuh.
Semoga kedepan saya dan teman-teman pembaca semua bisa semakin produktif untuk kehidupan yang lebih baik. Sekitar jam 02:45 WIB tadi, saya mencoba untuk mandi pagi agar pikiran lebih fresh. Dan alhamdulillah efek dari mandi tersebut memang terbukti positif.
Segelas kopi saset saya sempatkan untuk disedu, agar aktifitas pagi ini bisa lebih bersemangat. Hari ini adalah hari senin yang mana nanti adalah hari diawal minggu untuk masuk kantor. Saya lihat di hanger kamar, ada baju seragam coklat yang kemarin sore baru saya pindah dari tempat jemuran. Tentu saja baju tersebut masih kusut karena belum disetrika.
Saya kepikiran untuk membantu meringankan sedikit pekerjaan istri yang saat ini masih tidur. Akhirnya saya mulai untuk menyetrika baju seragam tersebut. Kain alas setrika segera saya siapkan. Sambil menunggu panasnya setrika listrik optimal, saya membuka channel youtubenya pak Helmy Yahya yang kebetulan isi kontennya adalah beliau sedang berkunjung ke rumah bapak Fadli Zon.
Kegiatan menyetrika baju sambil memperhatikan videonya pak Helmy itu, banyak menambah informasi positif kepada saya. Baju seragam satu stel itu akhirnya sudah rapi dan kembali saya tempatkan pada hanger kamar. Semoga istri ketika bangun nanti bisa lebih ceria karena tugas setrika bajunya sudah saya bantu kerjakan 😁.
Kegiatanpun lanjut dengan membuat tulisan ini. Saya sedikit bingung saat menentukan judul dari tulisan ini. Tadinya saya ketik dengan judul "Setrika Baju" karena akan banyak menceritakan kegiatan setrika baju seragam tadi. Tapi kemudian saya refisi judulnya jadi "Produktifitas Kehidupan" agar maknanya bisa lebih luas.
Salah satu kalimat yang masih teringat dari salah satu guru pembimbing saat saya mondok di Jogja dulu adalah "Hidup ini hanya sekali, kalau hidup hanya biasa-biasa saja kehidupan ini akan jadi kurang berarti. Jadi lakukanlah sesuatu kebaikan dengan semaksimal mungkin agar hidup ini jadi lebih bermakna.".
Tak terasa, sekarang sudah masuk waktu subuh. Suara adzan subuh mulai dikumandangkan. Saya istirahat menulis dulu sambil persiapan ke mushola untuk mengikuti sholat subuh berjamaah.
Alhamdulillah sudah selesai aktifitas di waktu subuh. Saya berusaha untuk setiap hari ikut sholat subuh berjamaah karena keutamaan dan pahalanya yang sangat utama. Setelah pulang dari mushola lanjut dengan membaca ayat-ayat Al-Quran, satu sampai dua lembar berharap sebagai bekal amal baik kelak di akhirat.
Pagi ini agak spesial, karena saya mencoba untuk memasak ubi sendiri. Lagi kepengen makan makanan yang sederhana dan sehat. Seperti ketela rebus, ubi rebus dll untuk menemani minum kopi. Efek minum kopi tadi pagi mulai kerasa di lambung 😁.
Matahari sudah mulai terbit dari timur. Saya sudahi dulu tulisan pagi ini. Semoga bermanfaat dan salam semangat. Terimakasih.
Catatan:
- Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
Komentar
Posting Komentar
Semoga bermanfaat dunia dan akhirat